HUT Sultra tahun 2025 ini, Kab. Muna menjadi sentra perhatian pengunjung. Hal tersebut terlihat saat pameran kerajinan UMKM di stand Pemerintah Kab. Muna dikerumuni warga, baik penduduk setempat maupun masyarakat dari berbagai Daerah.
Pastinya, bukan tanpa alasan. Melainkan fenomena tersebut disebabkan oleh adanya pertunjukan memainkan alat musik tradisional "Rambi Wuna". Selain itu, ada pula aksi keterampilan skil menenun kain.
Ya, Kab. Muna yang jauh sebelumnya telah dikenal sebagai penghasil sarung tenun dengan corak yang khas melalui kerajinan tangan masyarakat ini, sudah ada sejak abad ke-18 Masehi.
Selain corkanya yang khas, kualitas kainnya juga tidak diragukan lagi. "Sarung tenun Muna teruji tidak mudah koyak, ungkap salah seorang pembeli yang sempat ditanyai Media ini semalam, Sabtu 26 April 2025.
Bukan hanya masyarakat umum yang membeli, mantan PJs Bupati Muna Yuni Nurmalawati ikut membeli kain tenun Muna. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, bahwa tenun Muna bagus.
Sementara itu, Bupati Muna Drs. Bachrun Labuta, M.Si. seusai memainkan alat musik tradisional menyampaikan, tanda-tanda kemajuan Muna mulai nampak di momentum HUT Sultra tahun 2025 lewat larisnya sarung atau kain tenun Muna.
Dengan begitu, maka pelaku UMKM bisa makmur, tambahnya.
Demikian juga yang diucapkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kab. Muna Dr. Sitti Leomo. Ia mengaku bangga dan sangat senang, kain tenun Muna banyak laku terjual.
"Luar biasa, kain tenun Muna yang dipajang di Stand Dekranasda Muna diserbu pengunjung. Insya Allah kita akan jaga kualitas dan kembangkan inovasi untuk menghasilkan corak yang lebih bagus lagi, tutur Istri Bupati Muna tersebut. (HL)
0 Komentar