Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Drs. H. Bachrun, M.Si. dan La Ode Asrafil, SH.MH. bakal dilantik Presiden Prabowo Subianto hari ini, Kamis 20 Februari 2025.
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muna hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 yang lalu ini, akrab dikenal dengan akronim Bahtera yaitu singkatan dua nama tersebut.
Kemenangan Bahtera tidak semulus pasangan Kepala Daerah kebanyakan di Indonesia. Tetapi salahsatu Pasangan yang disengketakan di Mahkamah Konstitusi (MK) oleh rival nya LM. Rajiun-Purnama Ramadhan selaku Runner up, namun akhirnya Mahkamah menolak permohonan pemohon dan memutuskan proses maupun perolehan suara Bahtera sah atau tidak cacat.
Diawal pencalonan sampai pada H-1 pemilihan, Bahtera sering disebut-sebut tidak bakalan menang di Pilkada Muna tahun 2024 dengan ragam isu yang diciptakan lawan politik. Diantaranya sebagai berikut;
Pertama: Bukan dari kalangan La Ode
Muna diperadaban masa lampau, tahta pemerintahannya dipimpin seorang Raja yaitu bergelar La Ode. Sistem demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) kala itu belum ada, sehingga secara terus menerus La Ode memimpin kerajaan Muna.
Puluhan tahun berlalu, kemudian setelah Indonesia merdeka, sistem kerjaan sudah tidak ada lagi di bumi Pertiwi dan kedaulatan berada ditangan rakyat yang memilih sendiri pemimpinnya.
Kendati pun demikian, gelar La Ode masih terus melekat dan menjadi doktrin segelintir pihak bahwa pemimpin Muna harus La Ode. Maka tidak heran, kurun waktu 25 tahun terkahir Bupati Muna dari kalangan La Ode.
Waktu benar-benar berubah dengan nyata atas perkembangan zaman, isu tersebut akhirnya tidak berlaku. Walau sejujurnya dalam perspektif agama dari sediakala, memilih pemimpin tidak mendiskriminasikan kalangan manapun. Asal ia beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, maka layak menjadi pemimpin.
Pilkada Muna tahun 2024, menjadi bukti bahwa pemimpin ditentukan oleh Tuhan dan menjadikan Bachrun sebagai Bupati pertama di Muna yang bukan La Ode.
Kedua: Hanya cocok jadi Wakil Bupati
Sebelum terpilih menjadi Bupati, Bachrun mendampingi LM. Rusman Emba sebagai Wakil hasil Pilkada tahun 2020. Tetapi karena kasus, tahun 2023 sampai dengan tahun 2024 Bachrun mengambil alih pemerintahan selaku Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muna.
Bachrun ditahun tersebut, masih sebagai Wakil Bupati. Ia hanya Plt, untuk itu dirinya tetap mendiami Rumah jabatan (Rujab) Wakil Bupati Muna. Berangkat dari Plt, Bachrun seolah diuji Tuhan sebelum menjadi Bupati.
Ujian Bachrun berada pada tataran nilai kejujuran, tidak kufur nikmat dan jauh dari sifat tamak.Menjadi seorang Pemimpin memang harus jujur, karena demi kemajuan wilayah dan kesejahteraan rakyat.
Kejujuran itulah, menjadi modal utama Bachrun dan berhasil menjalankan Pemerintahan ditengah kondisi keuangan Daerah yang devisit. Demi kemajuan Muna, ia seringkali berucap "tunjukan saya siapa yang pernah saya bohongi.
Baginya, bila kejujuran melekat pada diri seorang pemimpin, maka kufur nikmat dan sifat tamak tidak akan ada. Disinilah letak jawaban, kenapa Bachrun terpilih menjadi Bupati Muna yaitu karena Pemimpin dengan kepribadian yang jujur bakal memajukan Daerah periode 2025-2030. (HL)
0 Komentar