Bulan November 2024 telah datang, itu artinya pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tidak lama lagi. Di bulan inilah yakni pada tanggal 27, pemenang Bupati/Walikota/Gubernur bakal ketahuan pasti.
Di Kabupaten Muna misalnya, setidaknya ada lima pasang calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati yang ikut bertarung dan masing-masing saling klaim untuk menjadi pemenang. Tetapi yang namanya politik klaim itu hal biasa untuk meningkatkan kepercayaan diri, entah karena tingginya elektabilitas atau banyaknya masa disaat kampanye.
"Padahal, itu bukanlah ukuran"
Meski umumnya, politik acap kali berbanding terbalik dengan yang sudah diprediksi, namun bukan berarti sulit untuk dipetakan siapa yang berpeluang menang.
Seperti tokoh pemuda berikut ini, ia memetakan Pilkada Muna menggunakan teori yang sangat sederhana. Dia adalah La Ode Rahmat, pria yang berasal dari Kecamatan Tongkuno (Muna).
Dikatakannya bahwa, Di muna ada calon petahana (Incumbent) dan komposisi Paslonnya terdapat 5 pasang. Mau perhelatan politik ditingkatan manapun, petahana selalu sulit dikalahkan.
Banyaknya Paslon di Muna pada Pilkada tahun 2024, La Ode Rahmat menilai ini adalah bagian dari strategi pertahana (Bachrun-Asrafil). Supaya tidak banyak energi yang tersita, maka Paslon Bachrun-Asrafil tidak banyak rebut partai demi melahirkan kandidat lebih dari dua pasang.
Kekuatan pertahana tidak diragukan lagi, ia memiliki loyalitas yang sistematis disemua lapisan. Sistem itulah yang akan bergerak masif di masyarakat Desa dan Kelurahan, ujar La Ode Rahmat.
Fakta menunjukkan, hasil survei periode akhir Oktober lalu petahana (Bachrun-Asrafil) berada diposisi puncak, mencapai 37%. Angka tersebut masih akan bertambah hingga dipertengahan bulan November ini, sambungnya.
Senada dengan tokoh pemuda lainnya, La Ode Safarudin asal Marobo mengemukakan, bahwa Pilkada Muna diskusinya sangat simple. Hanya petahana lah yang punya mesin politik bergerak paling efektif.
Pa Bachrun kan masih Bupati Muna aktif, sekarang statusnya cuti kampanye. Tanggal 24 November 2024 akan datang, ia kembali aktif menjalankan roda pemerintahan. Artinya, disaat itu pa Bachrun bertindak sebagai pimpinan tertinggi di Daerah.
Membawahi seluruh birokrasi di Sekretariat Daerah, pejabat eselon 2 sampai kebawah dan para Kepala Desa. Kalau bicara birokrasi ya bicara tentang koyalitas atasan.
Oleh karena itu, pa Bachrun menuju periode keduanya bebas tanpa hambatan, ungkap La Ode Safarudin (Rabu, 6 November 2024). "Hasrul"
0 Komentar