Ticker

6/recent/ticker-posts

Debat Publik Pilkada Muna!! Niat Menjatuhkan Petahana, Bachrun-Asrafil Justru Tampil Prima, Isu Rival Jadi Pepesan Kosong

Debat Publik perdana pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati Muna periode 2024-2029 yang diselenggarakan KPU Daerah Kab. Muna pada Sabtu 2 November 2024, Paslon nomor urut 1 Bachrun-Asrafil tampil dominan ungguli rival nya.

Hal itu terpantau saat jalannya acara, mulai dari pemaparan visi-misi hingga tanya jawab antar Paslon. Penyampaian visi-misi yang dibacakan masing-masing Paslon, rata-rata bicara program pembangunan infrastruktur.

Sementara, pembangunan infrastruktur adalah belanja modal yang tidak berdampak untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Berbeda dengan Paslon nomor urut 1 Bachrun-Asrafil, kandidat akronim BAHTERA ini berbicara tentang aspek income Daerah.

"Income itu dimaksudkan, Bachrun-Asrafil mencanangkan melalui program JATI yaitu Jagung, Ternak dan Ikan"

Sukses menjalankan program JATI, maka Daerah akan meraup penghasilan dalam sekali panen mencapai nilai 1,5 triliun rupiah. Kemudian kata Bachrun, setahun bisa 2 kali panen.

Diperhelatan politik manapun, sebagai Paslon petahana (Incumbent) pastilah menjadi target lawan politik (Rival) untuk dilemahkan yang kadang sulit ditangkal. Tetapi tidak bagi Bachrun-Asrafil, Paslon petahana ini menjawab semua isu lawan dengan Komprehensif.

Salahsatunya berkaitan dengan kenaikan tarif armada feri penyeberangan Raha-pure (Muna timur). Rival pertahan itu menyebut, nominal naiknya tarif penyeberangan amat memberatkan masyarakat, khususnya kendaraan roda empat.

Mungkin saja itu benar, namun bila dialamatkan ke Bachrun selaku Plt Bupati Muna "salah alamat. Naiknya tarif penyeberangan feri Raha-Pure bukan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Muna, melainkan mutlak keputusan pihak ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan).

Kenaikan itu dipengaruhi oleh naiknya harga Bahan Bakar Minyak BBM, ditambah dengan subsidinya dicabut Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sehingga, dari harga 225 ribu rupiah menjadi 445 ribu rupiah.

Isu tersebut tidak berakhir di debat publik semalam, tidak cukup hanya dijelaskan oleh Paslon nomor urut 1, Kepala Dinas Perhubungan Kab. Muna La Ode Nifaki ikut buka suara.

"Dia menerangkan, bahwa kenaikan tarif tersebut tidak dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Meski begitu, pihaknya sudah berupaya agar tarif penyeberangan Feri dikembalikan normal seperti semula.

Kami sudah bersurat di Direktorat jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut. Mudah-mudahan tahun depan 2025, subsidinya dikembalikan. Bulan lalu kami bersurat, ungkap Nifaki.

Nifaki juga menghimbau masyarakat Muna, agar bersabar dan mendukung langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Muna atas upaya penurunan tarif yang dilakukannya saat ini. "Hasrul"

Posting Komentar

0 Komentar