Dari lima (5) Paslon, tiga kandidat terus bersaing merebut posisi terkuat. Tiga kandidat tersebut berdasarkan nomor urut yakni Paslon nomor urut 1 Bachrun-Asrafil, Paslon nomor urut 2 Rajiun-Purnama dan Paslon nomor urut 3 Kardini-Nordhani.
Sementara dua kandidat lainnya Rahman-AJB (Nomor urut 4) dan Ringan Jhon-Sarifuddin Udu (Nomor urut 5), datar-datar saja.
Hal ini didasarkan, melalui pemantauan kegiatan kampanye masing-masing Paslon. Baik secara langsung, maupun lewat foto atau vidio unggahan disosial media. Faktanya, memang hanya tiga Paslon diatas yang selalu ramai.Lantas siapakah yang peluangnya lebih besar!?
Menjawab pertanyaan tersebut harus dengan variabel yang terukur, utamanya dapat ditinjau dari rekam jejak calon Bupati.
Kita mulai dari Paslon nomor urut 1 Bachrun-Asrafil, pasangan calon ini masih memiliki kantong suara saat kontestasi politik tahun 2020. Itu disebabkan, Bachrun selaku Paslon terpilih yang mendampingi LM. Rusman Emba.
Rusman Emba kembali menjadi Bupati Muna untuk periode keduanya, pastilah atas kontribusi wakilnya Bachrun Labuta. Menyatunya kekuatan mereka, akhirnya mengantarkan keduanya menjadi Bupati dan wakil Bupati Muna.
Belum habis masa jabatannya, Rusman Emba harus kehilangan jabatan karena tersangkut hukum. Posisinya sebagai Bupati Muna kemudian digantikan Bachrun, melanjutkan pemerintahan.
Kurun waktu 2023 akhir sampai sekarang, Bachrun mulai menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muna atau sebagai pemegang tongkat komando Muna 1. Sejak menjabat hingga sebelum cuti, Bachrun cukup mengendalikan dengan baik tatanan birokrasi.
Dipemerintahan Bachrun, pelayanan pemerintahan berjalan efektif, pembangunan infrastruktur terealisasi sesuai kebutuhan masyarakat dan perputaran ekonomi "bagus.
Kurang dari setahun menjabat, Bachrun berhasil memperbaiki jalan dibanyak Desa dan wilayah perkotaan. Serta tidak sedikit menerbitkan sertifikat lahan masyarakat dari tanah milik Negara, menjadi hak milik pribadi.
Dibentang waktu yang singkat, Bachrun diuji kepemimpinannya oleh alam tetapi diridhoi Allah sehingga mampu melewati tantangan dimasa transisi. Sudah ada bukti pembangunan dilakukannya, Bachrun dinilai layak menang pada pemilihan 27 November 2024 mendatang.
Berikut, Paslon nomor urut 2 Rajiun-Purnama. LM. Rajiun Tumada, siapa yang tidak kenal figur yang satu ini. Selain dikenal sebagai mantan Bupati Muba Barat, juga pernah bertarung Pilkada Muna tahun 2020.
Mendengar nama Rajiun, maka orang akan mengingat bahwa ia pernah meninggalkan Muna Barat. Raji'un adalah orang yang mundur dari jabatan Bupati hanya untuk mencalonkan diri ikut bertarung di Kabupaten Muna. Di Muna Barat, pembangunannya belum tuntas.
Meski menelan kekalahan tahun 2020, Rajiun cukup meraup suara besar mencapai lebih dari 50 ribu. Berdasarkan data ini, opini pun muncul bahwa Rajiun masih akan konsisten jumlah pemilihnya Pilkada tahun 2024. Opini tersebut bisa dibilang kebablasan.
Pilkada tahun 2020 dan 2024 amat jauh bedanya, yaitu komposisi jumlah calon. Pilkada 2020 hanya terdapat dua Paslon, sementara Pilkada tahun 2024 sebanyak lima Paslon. Disamping itu, yang memilih Rajiun Pilkada lalu bukan seluruhnya mencintai Rajiun tetapi sebagai wujud perlawanan kepada LM. Rusman Emba.
Seandainya jumlah kandidat Pilkada 2020 lebih dari 2 Paslon, maka perolehan suara Rajiun tidak akan sebanyak itu. Pasti akan ke Paslon lain. Kemungkinan, yang dimiliki Rajiun pada Pilkada tahun ini tinggal setengahnya.
Selanjutnya, Paslon nomor urut 3 Kardini-Nordhani. Kandidat ini juga dikenal. Kurang lebih sama dengan Rajiun, Kardini juga pernah kalah bertarung pada Pilkada Muna tahun 2010 silam. Kembali ikut sebagai kontestan politik tahun 2024, Kardini juga bakal sulit memenangkan pertarungan.
Selain karena terlanjur tenggelam namanya usai Pilkada 2010, Kardini juga tengah diterpa isu dugaan tindak pidana korupsi sewaktu menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara. Sekarang ini, laporan dugaan tindak pidana korupsinya sudah masuk di Aparat penegak hukum (APH).
Penulis: Hasrul
0 Komentar