Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) pada tahun 2014. Ia terpisah administrasi pemerintahannya dari Kab. Muna tepat di bulan Juli.
Daerah dengan jumlah penduduk 85.700 an ini tersebar di 11 (Sebelas) Kecamatan yang mendiami 81 Desa. Muna Barat pertamakali dipimpin oleh Penjabat (PJ) LM. Rajiun Tumada hingga menjadi Bupati defenitif hasil pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017.
Belum genap 5 tahun menjadi Bupati defenitif, LM. Rajiun Tumada mundur dari jabatannya untuk ikut bertarung di pemilihan Bupati Muna tahun 2020 dengan semangat ingin menumbangkan Bupati LM. Rusman Emba, selaku calon petahana saat itu namun gagal.
Sejak itulah, LM. Rajiun Tumada dinilai tidak menuntaskan pembangunan di Muna Barat. Seperti infrastruktur jalan yang tidak seluruhnya disentuh, gedung perkantoran kebanyakan tidak dibangun bahkan ada juga bangunan yang tidak berfungsi yakni terminal Bus ratokala.
Sudah satu dekade Muna Barat berdiri, tahun 2024 ini kembali akan digelar Pilkada untuk melahirkan Bupati defenitif berikutnya dengan harapan baru. Hanya ada satu (1) pasang calon disana, yakni La Ode Darwin-Alibasa.
Adanya 1 pasang calon saja, masyarakat meyakini pasangan tersebut dipastikan bakal memimpin Muna Barat Lima tahun mendatang.
Demi menuntaskan pembangunan, masyarakat Muna Barat meminta La Ode Darwin bila terpilih agar tidak meninggalkan jabatannya hanya untuk mengejar jabatan lain nantinya.
Seperti yang diungkapkan salah seorang masyarakat wilayah Kecamatan Kusambi yang mengeluhkan jalan poros didesanya tidak kunjung diperbaiki sejak kepemimpinan LM. Rajiun Tumada.
Mudah-mudahan pak Darwin jadi Bupati Muna Barat dan diharap jangan mundur dari jabatannya demi mengejar jabatan lain. Tuntaskan dulu pembangunan, kata dia kepada Nusantarainfo.id kemarin, 3 Oktober 2024. "Hasrul"
0 Komentar