Ticker

6/recent/ticker-posts

Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Muna Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Muna hari ini, Selasa 24 September menggelar deklarasi kampanye damai menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

Deklarasi kampanye damai yang berlangsung di pelataran rumah adat bharugano wuna ini, dihadiri seluruh pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati serta jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).

Sejak awal dimulainya acara, rangkaian kegiatan berjalan lancar sampai pada ke lima (5) pasangan calon naik diatas panggung untuk membacakan naskah deklarasi kampanye damai secara bersamaan yang dipandu oleh KPU.
Ket: Bachru-Asrafil menandatangani komitmen kampanye damai

Sesaat setelah pembacaan naskah deklarasi kampanye damai, suasana berubah menjadi menegangkan hendak penandatanganan komitmen kampanye damai dipapan spanduk yang sudah disediakan KPU.

Persoalan datang dari salah satu calon yakni Abdul Rahman. Dia melakukan protes terhadap rivalnya untuk tidak ada intervensi terhadap birokrasi pegawai negeri sipil.

"Saya menghimbau kepada kita semua, agar politik ini berjalan dengan baik sesuai tema hari ini kampanye damai. Tetapi sangat disayangkan dengan adanya intervensi terhadap ASN, itu terbukti banyak chat yang masuk, terang Abdul Rahman.

Kalau perlu kita boikot saja ini Pilkada Muna, sambung La Ode Kardini yang sependapat dengan Abdul Rahman. Sementara Paslon lain seperti Ringa jhon dan Rajiun turut manggut-manggut.

Peristiwa itu hampir saja ricuh, terlebih pendukung Bachrun-Asrafil yang mulai menghampiri panggung. Mereka menilai pernyataan Abdul Rahman tidak mendasar dan keluar dari tema kegiatan. Salah seorang diantaranya Ficky Natsir.

Jangan bicara seperti itu disini, karena anda sudah keluar konteks. Tuduhanmu terhadap petahana yang melakukan intervensi sangat tidak berdasar, anda hanya mengada-ada dan memperkeruh acara ini. Apa dasarmu dan mana buktinya, kalau petahana mengintervensi, kata Ficky.

Tidak cukup disitu saja, melihat Ficky Natsir berbicara, La Ode Kardini menyela "heh heh, jangan bicara kamu, bukan urusanmu, kodiam"

Untungnya, kejadian itu terkendali dengan cepat setelah ketua KPUD Muna La Ode Askar Adi Jaya mengambil alih situasi dan mempersilahkan para Paslon menandatangani komitmen kampanye damai.
Lalu ada hal yang menarik dan mengagumkan terpantau oleh awak Media ini, yaitu pasangan calon Bachrun-Asrafil. Keduanya terlihat tenang walau nyatanya diusik oleh rival nya. Pasangan calon petahana ini sedikitpun tidak buka suara, seolah menghragai acara yang dihadiri oleh para petinggi Institusi di Daerah.

Mungkin bagi kebanyakan, fenomena itu siapapun tidak bakal terima dituding langsung didepan umum, tetapi tidak bagi pemilik nomor urut satu (1) ini. Samasekali tidak terpancing dengan suasana. "Hasrul"

Posting Komentar

0 Komentar