Pendukung yang semula yakni pada Pilkada tahun 2020 lalu berjuang bersamanya, kini banyak bergabung di kubu Bachrun-Asrafil untuk Pilkada bulan November 2024 nanti.
Walau kalah telak dari Rusman-Bachrun saat itu, Rajiun mencoba peruntungan lagi dipentas politik tahun ini dalam rangka memperebutkan kursi 1 Muna.
Padahal, lima tahun lalu ia sudah gandeng wakil seorang politisi ternama sekaligus mantan anggota DPRD Provinsi yaitu La Pili yang diketahui punya basis massa yang banyak. Tapi tetap kalah juga.
Tidak tahu kenapa Rajiun terus ingin menjadi Bupati di Muna, sementara jabatan yang sama sebelumnya di Muna Barat dia tinggalkan. Masih tersisa masa jabatan 2 tahun lagi, Rajiun mundur hanya untuk ikut kompetisi pemilihan Bupati Muna.Keputusan yang diambilnya itu menjadi momok di masyarakat, "Kenapa jabatan bupati ditinggal kemudian mengejar jabatan yang sama!? Masyarakat dengan heran.
Entah ada target lain Wallahu alam, yang jelas masih ada sebahagian kecil juga simpatisan fanatiknya yang belum bergeser. Tetapi tidak seperti Muharam. Muharam memilih keluar dari barisan rajiun dengan beberapa alasan logis dia kemukakan.
Kata dia, alasan paling mendasar adalah tidak ingin terjebak dalam ambisi kekuasaan. Maksudnya, sudah mengemban amanah jadi Bupati, ditinggal untuk menjadi Bupati di wilayah berbeda. Ini kategori ambisi memimpin di dua wilayah, sebut Muharam.
Harusnya, saat kalah tahun 2020 menjadi pelajaran untuknya bahwa masyarakat Muna kebanyakan tidak menginginkannya untuk menjadi Bupati di Muna, ujar Muharam saat dihubungi Nusantarainfo.id (Sabtu, 31 Agustus 2024).
Menurut Muharam, Rajiun mau bertarung berkali-kali pun dan kalah tidak ada masalah. Tidak akan pusing, sebab dia sudah pernah menjadi Bupati. Dampak politiknya adalah pendukung.
Sehingga masyarakat harus mulai menyadari ini. Setelah kalah tahun 2020, Rajiun masih baik-baik saja ketika itu, karena masih banyak investasi yang dimilikinya, ucapnya.
"Muharam memastikan, pilihannya mendukung Bachrun sangat tepat. Sosoknya belum cacat dipemerintahan, pribadinya juga santun dan tutur katanya lembut (Tidak keras)"
Sama seperti wakilnya Asrafil, pengalamannya memimpin disalah satu lembaga instansi (Pertanahan) sangat cocok berpadu membawa Muna jauh lebih berkembang, jelasnya. "Hasrul"
0 Komentar