Gambar: Tirto.id |
Sering kita mendengar "Ilmu tasawuf". Tasawuf sering kita jumpai pembahasannya diberbagai sosial media bahkan diberitakan secara empiris (kenyataan).
Dalam satu artikel misalnya, dilansir dari orami.co.id. menyebut bahwa Ilmu tasawuf termasuk dalam ajaran agama Islam yang dikembangkan oleh para sufi.
Secara prinsip, istilah tasawuf berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ”tashowwafa – yatashowwafu - tashowwuf yang berarti tentang upaya yang dilakukan manusia untuk memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada agama dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.
Sementara, pengertian ilmu tasawuf menurut berbagai sudut pandang antara lain sebagai berikut:
1. Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Tasawuf adalah mensucikan hati dan melepaskan nafsu dari pangkalnya dengan khalwat, riya-dloh, taubah, dan ikhlas.
2. Al-Junaid
Tasawuf artinya kegiatan membersihkan hati dari yang mengganggu perasaan manusia, memadamkan kelemahan, menjauhi keinginan hawa nafsu, mendekati hal-hal yang di ridhai Allah, dan bergantung pada ilmu-ilmu hakikat.
Selain itu juga memberikan nasihat kepada semua orang, memegang dengan erat janji dengan Allah dalam hal hakikat serta mengikuti contoh Rasulullah SAW dalam hal syariat.
3. H. M. Amin Syukur
Tasawuf adalah latihan dengan kesungguhan (riya-dloh, mujahadah) untuk membersihkan hati, mempertinggi iman dan memperdalam aspek kerohanian.
Ini semua dilakukan dalam rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah sehingga segala perhatiannya hanya tertuju kepada Allah.
Kemudian, terlepas dari banyaknya tentang pengertian tasawuf beberapa pandangan umum, tasawuf dapat diartikan juga sebagai salah satu cara seseorang untuk menyucikan diri.
Upaya tersebut dilakukan dengan metode menjauhi pengaruh kehidupan kesenangan duniawi yang dapat melalaikan dan hanya akan memusatkan seluruh perhatiannya kepada Allah SWT untuk mendapat keridhaan Nya.
Sehingga, tasawuf lebih pada mengedepankan aspek kerohanian daripada urusan jasmani.
Para tokoh tasawuf meyakini bahwa dunia spiritual (kerohanian) lebih nyata dibandingkan dengan jasmani (duniawiah). Maka, tasawuf merupakan ilmu spiritual yang memiliki sifat kebatinan.
Lantas apa dasar atau dalil tasawuf yang menghubungkannya dengan Al-Qur'an??
1. Surat Al-Baqarah Ayat 115
Artinya: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dari ayat tersebut, tertulis mengenai wajah Allah yang memerlukan penjelasan lebih dalam tentang wajah Allah agar tidak disalah artikan melalui ajaran tasawuf.
2. Surat Al-Baqarah Ayat 186
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Pada ayat ini, pengutipan kata ada pada "dekat"
3. Surat Qof Ayat 16
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Kutipan "lebih dekat daripada urat lehernya"
4. Surat Al-Kahfi Ayat 65
Artinya: Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Kutipan "telah kami ajarkan ilmu dari sisi kami"
Dari beberapa kutipan itulah, yang membutuhkan guru tasawuf untuk menjelaskan maknanya.
Penulis: Hasrul
Editor: Redaksi
0 Komentar