Ticker

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa STIP Sudah Bisa Huni Rusunawa, La Iwe; Tapi Ada Syarat!!

Mahasiswa STIP Wuna (Raha) Kab. Muna Prov. Sulawesi Tenggara sudah bisa berhati legah, kegundahan berapa waktu lama tentang hunian Rumah Susun mahasiswa (Rusunawa) akhirnya terjawab.

"Melalui Wakil ketua ll bidang sarana dan prasarana STIP Wuna La Iwe, dijumpai Nusantarainfo.id Sabtu 28 Januari 2023 menerangkan; Pertama saya menanggapi soal aksi yang dilakukan oleh mahasiswa STIP, jujur saja saya baru tahu melalui informasi dari kerabat dan berita di sosial media mengenai aksi tanggal 27 kemarin. Pasalnya, selama ini mahasiswa tidak pernah datang ke saya atau pihak pengelola lainnya untuk menyampaikan keluhan mereka."

Tetapi sudahlah, paling tidak saya menghargai pola pikir dan tindakan mahasiswa yang sedang mencari jati dirinya untuk menjadi aktifis, saya salut. Namun, seharusnya tidak perlu melalui jalur demonstrasi karena kami tidak kemana mana, dikampus aktif dirumah pribadi juga terbuka untuk berdialog.

"Jadi, sehubungan dengan apa yang mereka persoalkan mengenai RUSUNAWA, mereka keliru besar menyebutkan dialih fungsikan. Sampai saat ini, Rusunawa belum dihuni oleh siapapun baik dari mahasiwa ataupun Dosen. Perlu diketahui bahwa Rusunawa dibangun pada tahun 2018, rampung tahun 2020. Masuk tahun 2021 dan 2022, kita tahu bahwa Negara sedang dilanda Covid-19 sehingga segala aktifitas dibatasi. Jangankan mau tinggali Rusunawa, aktifitas perkuliahan saja dilakukan secara Daring (dalam jaringan)."

Mungkin yang saat ini mereka lihat adalah adanya aktifitas di Rusunawa, benar beberapa ruangan Pengelola gunakan, tetapi itu tidak untuk ditinggali yakni hanya dijadikan tempat pengurusan administrasi yang sifatnya sementara dengan alasan gedung utama STIP akan direnovasi.

"Rusunawa ada tiga lantai dengan jumlah kamar 34, yang kami gunakan hanya dilantai satu itupun tiga kamar saja. Nanti, setelah gedung utama selesai direnov maka kami akan pindah kembali. Jadi, saat ini memang belum ada pembahasan kapan Rusunawa dihuni sebab itu harus ada pembicaraan dan kesepakatan antara pengelola dan mahasiswa."

Kita akan duduk bersama, karena ada maintenance. Mahasiswa boleh tinggal, tapi harus menyanggupi biaya air, listrik dan juga fasilitas internet (WiFi). Ini yang akan kita bahas bersama untuk diputuskan. Oleh karenanya dibutuhkan kesabaran, kami akan bahas secara internal terlebih dahulu yaitu pihak yayasan dan pengelola.

"Kedua, kata La Iwe; terkait dengan keringanan UKT mahasiswa dan transparansi penggunaannya. Baik, saya akan menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa STIP saat ini lebih dari 100 orang, besaran UKT jumlahnya 1,5 juta rupiah per-orang, per-semester. Sehingga kalau ditotal hanya berkisar diangka 150 juta setiap 6 bulan, dari angka tersebut dibagi untuk beberapa kebutuhan seperti keperluan administri, honor Dosen, honor staf dan pembelanjaan lain penunjang perkuliahan."

Itupun, kami sudah pres atau memangkas banyak kebutuhan termasuk honor Dosen dan staf. Jujur saja, kalau semua mau ngotot soal besaran honor maka tidak cukup. STIP ini sumber dananya hanya dari UKT, bukan seperti Universitas atau Sekolah Tinggi lainnya yang disokong oleh pemerintah. Kami ini, bekerja dengan hati dan pengabdian yang tulus itung-itung mengamalkan ilmu, ungkap La Iwe.

Berikutnya, La Iwe kembali memperjelas soal Rusnunawa. Sekali lagi mahasiswa boleh tinggal, kami malah bersyukur mahasiswa mau tinggal, ayo mari! Memang Rusunawa untuk mahasiswa kok, tapi dengan catatan kita sepakati dahulu maintenance nya.



Posting Komentar

0 Komentar