Ticker

6/recent/ticker-posts

Empat Tahap Tidak Mendapat Dana BOS, Kasek SDN 12 Lohia Kuras Uang Pribadi

 

La Harifu, S.Pd. Kepala SDN 12 Lohia 
Foto by Harifu

Sejak tahun 2021 lalu, SDN 12 Lohia Kab. Muna Prov. Sulawesi Tenggara tidak mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhitung mulai tahap 3 2021 sampai dengan tahap 3 2022.

"Dalam nomenklatur pencairan dana BOS, tiap tahun anggaran dibagi manjadi 3 tahap yakni Januari-Maret (tahap 1), April-Agustus (tahap 2) dan September-Desember (tahap 3). Artinya, Satu tahun full 2022 ini SDN 12 Lohia tidak memiliki dana BOS ditambah dengan tahap 3 tahun 2021 lalu."

La Harifu, S.Pd., kepada Nusantarainfo ia bercerita, terusterang saya juga bingung dengan kondisi saat ini sudah 4 tahap kami tidak memiliki dana BOS. Saya tidak habis pikir bagaimana bisa ini terjadi, namun beginilah faktanya.

Agar aktifitas Sekolah dengan segala kebutuhannya tetap jalan, saya menggunakan uang pribadi. Saya talangi semua yang menjadi kebutuhan Sekolah, dan itu bukan uang sedikit lebih dari satu tahun. Coba bayangkan, Sekolah itu punya biaya dan kebutuhan yang besar mulai dari ATK, Operasional, dan gaji guru honorer.

"Gaji saya habis hanya untuk membiayai kebutuhan Sekolah, bahkan tidak cukup hingga saya berutang. Sekali lagi bukan uang sedikit, bermacam kegiatan saya laksanakan seperti pelaksanaan ujian akhir Sekolah (Penamatan), ujian semester (ulangan). Belum lagi baru-baru ini ada kegiatan wajib yaitu ujian Asesmen peserta didik, semua itu butuh uang beber La Harifu."

Ditanyai media ini, mengapa bisa terjadi ? Harifu menjawab, pada mulanya ini menyangkut pelaporan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Pada tahun 2021 saya hanya memasukan data 2 tahap, sehingga tahap 3 2021 dana BOS SDN 12 Lohia sudah tidak terkucur lagi. Tetapi, itu bukan kehendak saya melainkan atas perintah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Muna.

"Sudah berkali kali saya menghadap (Konsultasi) untuk adanya perbaikan demi dana BOS Sekolah kami bisa cair tetapi tidak membuahkan hasil. Akibat hal ini, saya menjadi disorot oleh keluarga saya (Istri dan anak) sebab gaji dialihfungsikan untuk kebutuhan Sekolah. Anak saya ada yang kuliah tentu membutuhkan biaya, bahkan terancam putus kuliah karena desakan biaya yang tidak terpenuhi dikampus, ungkap Harifu."

Lalu, Nusantarainfo mencoba untuk konfirmasi pihak Dikbud Muna hari ini 03 November 2022 tetapi tidak ada sesiapaun di Kantor Dikbud Muna, hanya para staf saja yang ada. Akhirnya mengirim chat via WhatsApp kepada Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Sarmada yang juga selaku Menejer BOS Kabupaten tetapi tidak ada balasan.

Posting Komentar

0 Komentar