Ticker

6/recent/ticker-posts

Pilih Mana, Rawat Orang Tua Atau Kejar Karir ?Simak Kisahnya;

 Oleh; Annisa Rahmawati 

"Nusantarainfo"

Gambar ilustrasi; Popmama.com

Tadi sore setelah selesai masak untuk makan malam, aku biasanya scroll sosial media untuk menghilangkan rasa capek dan jenuh, aku membuka tiktok. Munculah video fyp yang mungkin relate dengan keadaanku saat ini. Isinya kurang lebih begini:

“Kalau kamu pikir mengalah dan melepas kesempatan besar di masa muda demi bisa mendampingi orang tua yang lagi kehimpit ekonomi atau sakit itu tidak egois, Coba pikir ulang deh!

Kamu bisa jadi mengulang siklus penderitaan yang sama ke anak-anak kamu nanti.

Bisa jadi karena kamu bertahan karena terpaksa kamu bisa merusak hubungan kamu dengan orang tua tunggal yang sudah lelah dengan kehidupannya, Bukankah jatuhnya jadi lebih egois? sedikit ego di masa muda itu perlu kawan”

poisonforyou

Yaa, aku lagi ada ada diposisi ini antara mengejar karir atau menemani ibuku yang sedang sakit dirumah dan beliau sendirian.. memang capek tapi itu yang terbaik menurutku, menjadikan akhirat tujuan utama itu tidak rugi. Kadang berfikir kenapa aku harus ngoyo untuk sesuatu yang fana ini?apakah ini semua yang benar-benar aku inginkan atau karena ilusi semata?

Tapi kadang juga ada pikiran realistis, hidup itu memang butuh uang. Sedikit bercerita, dulu aku bekerja sebagai staf finance di perusahaan retail, belum genap 8 bulan aku mengundurkan diri… Iya karena ibuku jatuh sakit saat itu sedang kasus covid-19 sedang naik, Aku pikir resign itu keputusan terbaik. Selama itu aku bergantung dengan tabungan dan uang kiriman dari adiku yang sedang mengabdi di pesantren.

Akhir tahun 2021 aku iseng melamar kerja, awalnya adiku memutuskan pulang kampung rantauan demi mencari kerja di malang semata-mata agar kami bertiga lebih dekat ibu. Tak disangka, memang rejeki tak kemana aku diterima menjadi staf digital marketing di OS Bank Syariah Indonesia, Aku bersyukur karena diberi lingkungan kerja dan rekan yang baik dan supportif. Namun belum sampai 7 bulan juga aku akhirnya resign… Kenapa?

Pertama karena jujur masalah salary yang sangat pas. Aku memang single tetapi aku tulang punggung keluarga. Adik lelakiku juga mengeluh katanya laki-laki itu kalau dirumah gak bekerja itu aneh dan membuat stress. Selagi aku bekerja memang dia yang menjaga ibuku. Akhirnya aku mengalah. Aku mengundurkan diri untuk menemani ibuku agar adiku bisa bekerja…, Anak pertama harus mengalah..

Sedikit banyak disyukuri saja, begitulah ungkapannya. Adikku akhirnya mendapat kesempatan kerja di sebua pabrik, gajinya tidak banyak karena dia karyawan OS. Tetapi alhamdulillah cukup untuk kebutuhan dirumah, budget beli popok dewasa dan biaya transport berobat ibu. Gaji tidak banyak tetapi setiap kali butuh selalu ada.. itulah rezeki yang berkah.. amiin

Sudah 4 bulan aku dirumah,, terbesit pikiranku untuk mengejar karir juga karena beberapa kali mencoba melamar kerja selalu mendapat offer. Tapi kalau aku kerja siapa yang menjaga ibuku?… Disitulah aku pasrah, tawakal untuk kedepannya nasibku bagaimana. aku sudah berusaha mengupragde skill selama masa gap ku ini, Aku beharap bisa bekerja dirumah (WFH) agar bisa bekerja sembari merawat ibuku,,,

Gambar ilustrasi; Popbela.com

Aku akan kembali lagi kesini jika aku sudah mendapatkan offer remote job/wfh. Aku akan menceritakan gimana caranya aku berhasil dapatin remote job, Insya allah semoga secepatnyaa, semoga terjadi tahun ini. Aku merasa keahlianku dan passionku terbuang sia-sia jika lama tidak dipakai..

Untuk semua yang sedang ada diposisiku, Jika harus memilih antara merawat orang tua atau mengejar karir, pilihlah keduanya. Menemani orang tua itu bentuk berbakti hukumnya wajib sedangkan memanfaatkan masa muda itu keharusan. Jangan ada yang dikorbankan… Percaya kamu pasti bisa, you are strong girl..

“Suatu saat kamu akan dapati sesuatu yang kamu minta dari Allah sejak lama, mungkin sejak masa kecilmu yang bahkan sudah kamu lupakan, tetapi Allah tak akan melupakannya, percayalah”

Posting Komentar

0 Komentar