Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyalurkan beasiswa dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) Merdeka bagi masyarakat kurang mampu sebagai upaya pemerataan akses pendidikan. Kebijakan tersebut diberlakukan bagi seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
“Saya luruskan dan garisbawahi, bahwa hak dan sasaran dari KIP Kuliah Merdeka ini tidak ada dikotomi antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Namun baik PTN maupun PTS memang ada kriteria standar minimum yaitu memiliki akreditasi program studi minimal C,” ujar Abdul Kahar dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis (29/9).
Lebih lanjut disampaikan Abdul Kahar, mekanisme pendaftaran KIP Kuliah Merdeka dibuka sepanjang tahun melalui tiga tahap yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan masing-masing perguruan tinggi. Setiap calon mahasiswa bisa mendaftar melalui ketiga jalur tersebut, dengan pilihan pertama adalah SNMPTN, kemudian SBMPTN, dan seleksi mandiri.
“Jadi sebenarnya tidak ada pendaftaran ulang, tetapi memang ada kalanya anak-anak kita terlambat mendaftar, misalnya mereka baru mulai mendaftar pada jalur mandiri. Tetapi pada dasarnya pembukaan ini sama saja, secara reguler mulai dari awal tahun sampai sekarang kita buka sepenuhnya 24 jam sepanjang tahun,” tutur Abdul Kahar.
Beasiswa Pendidikan Indonesia
Selain KIP Kuliah Merdeka, Kemendikbudristek juga memberikan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) pada jenjang Strata yaitu S1, S2, dan S3 yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Untuk jenjang S1, menurut Abdul Kahar, beasiswa akan diberikan kepada calon guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta siswa yang memiliki talenta khusus atau prestasi di bidang akademik maupun non akademik pada tingkat nasional dan internasional.
“Sedangkan untuk S2 dan S3, diberikan untuk dosen, calon dosen, guru, pelaku budaya. Jadi sudah sangat berbeda sasarannya,” ucap Abdul Kahar.
Pendaftaran BPI tahap kedua telah dibuka sejak 14-30 September 2022. Dikatakan Abdul Kahar dalam webinar, BPI tahap kedua semakin diminati masyarakat sehingga kriteria yang disyaratkan oleh perguruan tinggi juga semakin mengerucut.
Selain itu, untuk pelaksanaan seleksi sepenuhnya diserahkan kepada perguruan tinggi. “Tidak mungkin kami di pusat yang melakukan seleksi karena rentang kendalinya terlalu jauh, dan yang paling tahu mahasiswa adalah teman-teman di perguruan tinggi. Semua kriteria sudah kami berikan dalam petunjuk teknis, dan seleksi sepenuhnya dilakukan oleh perguruan tinggi,” imbuh Abdul Kahar.
Peningkatan minat KIP Kuliah Merdeka
Wakil Rektor III Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula), dalam penyelenggaraan seleksi mandiri KIP Kuliah Merdeka, Unissula menentukan beberapa tahapan. Pertama, dengan menentukan lini masa pendaftaran yang dibagi menjadi dua tahap. Kedua, dengan melakukan seleksi berkas pendaftar sesuai aturan pemerintah yang telah ditetapkan, misalnya pendaftar harus memiliki kartu yang terdaftar pada akun https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id. “Hal ini untuk memudahkan kami dalam mentransfer data di kampus kami,” ujar Qomaruddin.
Selanjutnya, bagi pendaftar yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan di laman Unissula. Setelahnya, sambil menunggu jumlah kuota yang diberikan pemerintah, pihak Unissula akan melakukan survei ke lokasi pendaftar guna mencocokkan antara data yang diisi saat pendaftaran dengan kondisi nyata calon mahasiswa. Jika telah sesuai, maka proses dilanjutkan dengan mengadakan yudisium.
“Hal ini kita tekankan kepada calon mahasiswa bahwa yang menerima adalah betul-betul tidak mampu secara ekonomi dan berprestasi,” jelas Qomaruddin.
Bagi pendaftar yang lulus seleksi dan menjadi calon mahasiswa Unissula, akan mengikuti pembinaan seperti batasan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang harus dicapai oleh mahasiswa, pemberian motivasi, hingga pembinaan rohani.
Praktik baik penerima KIP Kuliah dan BPI
Rahayu Agustina, mahasiswi penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2021 dari Universitas Negeri Medan bersyukur bisa mendapatkan KIP Kuliah Merdeka melalui seleksi SBMPTN. Berawal dengan mendapatkan informasi tentang KIP Kuliah Merdeka dari temannya, Rahayu bersemangat mengumpulkan segala persyaratan yang dibutuhkan dan mendaftar sesuai prosedur yang ditetapkan.
“Jadi saya mengikuti KIP Kuliah Merdeka ini dari awal, mulai dari pendaftaran, sosialisasi yang diberikan kampus, dan penetapan KIP Kuliah Merdeka,” ujar Rahayu.
Berbagi tips dengan masyarakat, Rahayu menyampaikan agar jangan lelah untuk bekerja keras dan percaya diri. “Saya yakin bantuan ini akan diberikan tepat sasaran yaitu untuk orang-orang yang betul-betul membutuhkan,” imbuh Rahayu.
Syifa Nabila, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mendapatkan BPI tahap satu tahun 2022. Berbakat pada dunia tata boga, Syifa berkuliah di UNY dengan mengambil jurusan pendidikan teknik boga. “Cita-cita saya ingin menjadi guru karena tugasnya mulia, dan dari kecil saya sudah menyukai bidang tata boga sehingga saya mengambil jurusan ini,” tutur Syifa.
Melalui BPI, Syifa kini merasakan tiga manfaat yang telah diperolehnya. Menurutnya, ia mendapatkan biaya kuliah gratis selama empat tahun ke depan, mendapatkan bimbingan non teknis yang diperoleh dari pengelola BPI, serta memperbanyak koneksi baik sesama penerima beasiswa maupun antar kampus.“Mari gunakan kesempatan untuk mengikuti seleksi BPI. Pastikan semua persyaratan dilengkapi, pantau terus akun pendaftar, dan jangan gugup saat wawancara karena dapat menjadi pertimbangan bagi pewawancara,” ajak Syifa.
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 627/sipers/A6/IX/2022
0 Komentar