Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengikuti Wawancara Hingga Dua Jam dan Menjawab Puluhan Urayan Soal, Sekolah ini Akhirnya di Pilih Mentri Nadiem

 

Sekolah Asal Daerah Kab. Muna Prov. Sulawesi Tenggara, berhasil lolos Seleksi Sekolah Penggerak Oleh Kemdikbudristek pada Gelombang II.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan riset dan teknologi, menunjuk UPTD SDN 6 Parigi Kab. Muna sebagai perpanjangan tangan kebijakan Mentri Nadiem Makarim melalui jargon Sekolah Penggerak.

Tentu saja tidak sekedar ditunjuk begitu saja, namun telah melewati uji kompetensi lewat seleksi yang akuntabel. Penilaian ditinjau dari segi kepribadian Kepala Sekolah dan juga menjawab soal dengan tepat yang diberikan oleh tim penguji.

Kepala SDN 6 Parigi Martini, S.Pd. menyebutkan, untuk masuk sebagai Sekolah Penggerak tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan kesiapan mental, fisik, juga pengetahuan yang cukup. Bayangkan saja, dari 218 Sekolah Dasar di Kab. Muna hanya 11 Sekolah yang berhasil masuk di kurikulum terbaru Kebijakan Mas Nadiem itu, paparnya dihadapan Media ini (8/8/2022).


Lebih lanjut Martini menjelaskan, Kurikulum Merdeka ini bukan kaleng-kaleng sebab didalamnya memuat materi pendidikan yang berkualitas. Secara sederhana Kurikulum Merdeka menyempurnakan kurikulum sebelumnya (KTSP, K-13). Saya selaku kepala Sekolah patut berbangga, karena untuk berhasil masuk disini bukan diseleksi di Kabupaten atau Provinsi tetapi diseleksi tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek.

Alhamdulillah atas hasil itu, kami sudah melakukan langkah langkah yaitu dimulai dari pengenalan tentang Kurikulum Merdeka belajar lewat kegiatan In House Training IHT. Semua guru sudah mengikuti dan Alhamdulillah mereka telah memahaminya, saya juga salut sebab mereka (Guru) ada semangat dan keinginan dalam mensinergikan Program ini. Jadi tidak sulit bagi saya mensukseskan Kebijakan Mas Mentri Nadiem, ungkap Martini.


Saya mengucapkan terimakasih kepada Kemendikbudristek, terutama Mentri Nadiem Makarim yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Sekolah Kami untuk menjalankan program Kurikulum Merdeka. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pemda Muna (Bupati Muna dan Kadis Dikbud) yang membukakan ruang untuk mengikuti seleksi. Tanpa dukungan dari pemerintah setempat tentu saja tidaklah mungkin kami bisa berhasil masuk dalam tahapan ini.

Hanya saja, kami berharap Pemda Muna tidak cukup hanya dukungan awal. Lebih dari itu seyogyanya terus mendampingi dan mendukung kami yang notabene telah membanggakan Daerah. Kami menyadari masih membutuhkan banyak sentuhan perhatian, terutama fasilitas teknologi seperti Komputer/ laptop.

Kurikulum Merdeka belajar ini sasarannya adalah bagaimana mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga Informatika dan teknologi sangat dibutuhkan, jelas Martini.



Posting Komentar

0 Komentar